BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Biasa
a. Sejarah Otomotif di Indonesia
Sejarah otomotif Indonesia diawali semenjak permulaan abad
19, adalah permulaan penjajahan belanda. Dimana pada ketika itu telah mulai
banyak kendaraan berlalu lalang menghiasi jalan-jalan yang ada di Indonesia.
Teladan peninggalannya seperti kendaraan beroda empat milik Keraton Yogyakarta
yang yakni produksi sekitar tahun 1910-an.
Sesudah kemerdekaan, kendaraan bermotor mulai berkembang dan
merakyat. Memang pada mulanya cuma sebagai alat trasportasi saja. Akan
melainkan sebagai Negara berkembang dimana pembangunan terus berlangsung,
karenanya keperluan akan trasportasipun makin berkembang. Pada mulanya
kendaraan-kedaraan hal yang demikian diimpor seketika dalam kondisi utuh
(built-up). Tetapi sekitar tahun 70-an mulai didapati industri kendaraan
bermotor. Dan semenjak ketika itu industri kendaraan bertambah cepat dengan
masuknya bermacam-macam-variasi merek sampai kini ini mulainya industri nobil
nasional.
b. Keadaan dan potensi
Perkembangan otomotif di Indonesia saatini telah maju dengan
sungguh-sungguh pesatnya, sehingga Indonesia tak lagi ketinggalan dengan
Negara-negara lain. Bahkan ini disokong dengan sebagian hal, adalah antara lain
:
Adanya deregulasi (aturan kembali) sector otomotif dari
pemerintah, adalah dengan dibukanya keran inpor kendaraan beroda empat bilt up
(kendaraan diimpor dalam kondisi utuh) dimana hal hal yang demikian sebelunya
dilarang.
Adanya perdagangan bebas adalah APEC yang memungkinkan lebih
banyak lagi pangsa pasar atau hadirnya produk-produk baru yang meramaikan pasar
/ perdagangan di Indonesia.
Bertambah canggihnya teknologi komunikasi dan makin
gencarnya kabar termasuk mengenai otomotif ketika ini, sehingga Indonesia juga
tak ketinggalan. Selain teknologi yang terupdate di bidang otomotif malahan
ketika ini telah diaplikasikan pada produk-produk otomotif yang ada dilam
negri.
Pesatnya perkembangan teknologi, pola pikir, dan
pengetahuan, ketika ini keperluan akan kabar sungguh-sungguh mendesak demikian
halnya dengan otomotif. Bahkan ini bisa dipenuhi jika terdapat wadah sentra kabar
hal yang demikian.
2. Khusus
a. Besarnya atensi masyarakat kepada otomotif
Makin besarnya atensi masyarakat, kepada otomotif dari semua
lapisan masyarakat. Bahkan ini bisa diamati dari banyak nya pengunjung pada
tiap-tiap event otomotif yang digelar bagus pada pameran, balap kendaraan
beroda empat dan motor, peluncuran dan sebagainya. Kegiatan itu juga ketika ini
hampir segala masyarakat mengerti dan paham seluk beluk mengenai otomotif.
Besarnya atensi itu juga bisa diamati dari semakin
semaraknya isu terhangat modifikasi kendaraan bermotor, hal ini didasarkan pada
pandangan masyarakat dimana dalam mengukur suatu produk otomotif sesekali
seseorang tak memandang dari baru tidaknya produk itu melainkan lebih dari itu
adalah dapatkah produk hal yang demikian membikin dirinya berbeda dengan yang
lain, atau dengan kata lain tingkat apresiasi masyarakat seputar otomotif telah
lebih tinggi.
b. Otomotif sebagai Hobi, Simbol Status dan Karya Seni
Besarnya atensi masyarakat kepada kendaraan bermotor, dan
kian tingginya apresiasi masyarakat kepada kepada kendaraan bermotor bagus
kepada modifikasi, teknologi ataupun seni, hal ini menyebabkan perubahan
pandangan masyarakat kepada kendaraan bermotor. Kebiasaan bermotor yang mulanya
cuma sebagai alat trasportasi saja, ketika ini fungsinya telah jauh berubah
menjadi hobi, simbol status, ataupun karya seni.
Pengertian Sirkuit Internasional
Kabar ini pun menjadi sebuah popularitas baru yang
berkembang dalam masyarakat dalam hal otomotif, terlebih dalam kaitannya dengan
hal hobi. Banyak para pencinta otomotif terlebih kalangan bikers yang
mengahabiskan uang dalam jumlah besar cuma untuk mendandanin kendaraanya.
Kegiatan dalam modifikasi, bisanya para pencinta otomotif (bikers) memiliki
kegiatannya lain. Walaupun hal yang demikian umumnya disebut dengan touring
atau melancong.
c. Koleksi Otomotif
Banyak orang ketika ini mengoleksi produk-produk otomotif
bagus sebab Prestife, hobi, ataupun kecintaannya kepada kendaraan-kendaraan
bermotor, sehingga timbuln rasa untuk merawat dan melestarikannya (umumnya
dilaksanakan oleh kalangan penggemar dan pencinta kendaraan beroda empat /
motor kuno. Selain ini kemudin berkembang sehingga yang dikoleksi sat ini bukan
cuma kendaraan-kendaraan itu saja melainkan juga replica-replika miniature,
buku-buku, dan semua variasi yang terkait dengan dunia otomotif.
Bahkan ini dilain pihak sungguh-sungguh menggembirakan sebab
dengan begitun kita masih mempunyai produk-produk otomotif yang telah langgka
yang mungkin juga di Negara asal pembuatannya juga telah termasuk barang
kolektor. menampilkan bahwa Indonesia
juga mempunyai asset yang berharga. bisa
dibeberkan dengan adanya sebagian kolektor dari manca Negara yang mencari
koleksi di Indonesia, dan disayangkan sesekali barang-barang hal yang demikian
hasilnya jatuh ke tangan orang asing dan dibawa kembali ke negaranya.
Bahkan ini menyokong terbentuknya klub-klub otomotif yang
bertujuaan kecuali untuk bisa berkumpul dan bertukar pikiran antar sesama
member klub, juga bertujuan untuk melestarikan eksistensi barang-barang
otomotif hal yang demikian. Adapun nama atau wadah perkumpulan klub-klub di
Indonesia yaitu IMI (Ikatan Motor Indonesia). Dimana wadah hal yang demikian
tersebar di tiap-tiap tempat di segala Indonesia.
d. Sarana Otomotif
Dalam bidang media cetak ketika ini tercatat terdapat 6
majalah/tabloid yang khusus membahas otomotif, adalah majalah bulanan mekanik,
Tabloid Motor Plus, Tabloid Oto , Tabloid Oto Plus dan masih banyak lagi bagus
di sentra ataupun di tempat-tempat.
e. Industri Otomotif
Industri otomotif di Indonesia maju cepat, khususnya sesudah
adanya deregulasi pemerintah di bidang otomotif dan adanya pasar bebas di asia
pasifik, sehingga tampak dari makin banyak merek kendaraan yang beredar di
pasar. Dari data yang didapatkan hasil penjualan produk kendaraan roda empat
dengan mere Toyota masih mengatur pangsa pasar terbesar, bagus dalam katagori
sedan ataupun kandaraan niaga. produk
baru yang masuk kepasaran Indonesia yaitu Hyundai, Kai dan Daewoo dari Korea,
Proton dari Malaysia.
Untuk tipe kandaran roda dua ada sebagian merek kendaraan
yang saling berkompetisi di pasaran. Merek kendaraan roda dua hal yang demikian
yaitu Honda, Yamaha dan Suzuki. Kegiatan ketiga merek kendaraan roda dua hal
yang demikian masih ada sebagian merek kendaan yang beredar di Indonesia,
diantaranya yaitu Dayang, Tossa, Happy, Jialing dan lain-lain.
Dengan makin banyaknya merek dan tipe kendaraan bermotor
yang beredar di pasaran karenanya produsen kendaraan bermotor lebih kerap kali
menjalankan promosi untuk meningkatkan penjualan produknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar